Pelatihan kerja adalah proses yang membantu para tenaga kerja untuk memperoleh efektivitas dalam pekerjaan mereka yang sekarang atau yang akan datang melalui pengembangan pikiran, tindakan, kecakapan/skill, pengetahuan, dan sikap yang layak.
Berbagai metode dapat digunakan dalam program pelatihan. Apa itu metode pelatihan kerja? dan apa saja metode yang sering digunakan?
Apa saja metode atau teknik pelatihan kerja?
Teknik pelatihan kerja secara umum dibagi menjadi dua yaitu on the job training dan off the job training. On the job training lebih banyak digunakan dibandingkan dengan off the job training. Kenapa begitu? Sebab, program on the job training lebih berfokus pada peningkatan produktivitas secara cepat. Sedangkan, metode off the job training lebih cenderung berfokus pada perkembangan dan pendidikan jangka panjang.
Apa saja yang termasuk dalam kategori teknik on the job training?
On the job training terbagi menjadi enam macam, yaitu:
- Job instruction training
Pelatihan ini memerlukan analisa kinerja pekerjaan secara teliti. Pelatihan ini dimulai dengan penjelasan awal tentang tujuan pekerjaan, dan menunjukan langkah-langkah pelaksanaan pekerjaan.
- Apprenticeship
Pelatihan ini mengarah pada proses penerimaan karyawan baru. Proses ini bekerja bersama dan di bawah bimbingan praktisi yang ahli untuk beberapa waktu tertentu. Efektivitas pelatihan ini tergantung pada kemampuan praktisi yang ahli dalam mengawasi proses pelatihan.
- Internship (Magang) dan assistantships
Pelatihan ini mengarah pada kekosongan pekerjaan yang menuntut pendidikan formal yang lebih tinggi. Pelatihan seperti ini umumnya diperuntukkan bagi pelajar yang menerima pendidikan formal di sekolah. Mereka bekerja di suatu perusahan dan diperlakukan sama seperti karyawan dalam perusahaan tetapi tetap di bawah pengawasan praktisi.
- Job rotation dan transfer
Job rotation dan transfer adalah proses belajar yang dilakukan untuk mengisi kekosongan dalam manajemen dan teknikal. Dalam pelatihan ini terdapat dua tantangan yaitu: (1) peserta pelatihan hanya merasa dipekerjakan sementara dan tidak mempunyai komitmen untuk terlibat dalam pekerjaan dengan sungguh-sungguh dan (2) banyak waktu yang terbuang untuk memberi orientasi pada perserta terhadap kondisi pekerjaan yang baru.
Akan tetapi, pelatihan ini juga mempunyai kelebihan tersendiri. jika pelatihan ini diberikan oleh manajer yang ahli, maka peserta akan memperoleh tambahan pengetahuan mengenai pelaksanaan dan praktek dalam pekerjaan.
- Junior boards dan committee assignments
Alternatif pelatihan dengan memindahkan peserta pelatihan ke dalam komite untuk bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan administrasi. Selain itu, pelatihan ini juga menempatkan peserta dalam anggota eksekutif agar memperoleh kesempatan dalam berinteraksi dengan eksekutif yang lain.
- Coaching dan counseling
Pelatihan ini merupakan aktifitas yang mengharapkan timbal balik dalam penampilan kerja, dukungan dari pelatih, dan penjelasan secara perlahan bagaimana melakukan pekerjaan secara tepat.
Apa saja yang termasuk dalam kategori teknik off the job training?
Off the job training dibagi menjadi 13 macam yaitu :
- Vestibule training
Pelatihan yang dilakukan di tempat dengan kondisinya sama seperti tempat aslinya. Pelatihan ini digunakan untuk mengajarkan keahlian kerja khusus.
- Lecture
Pelatihan yang menempatkan seorang pelatih atau guru untuk enyampaikan berbagai macam informasi atau mengajarkan pengetahuan kepada sejumlah besar orang pada waktu bersamaan.
- Independent self-study
Pelatihan yang menempatkan peserta untuk dapat melatih diri sendiri. Misalnya, peserta dapat belajar dengan membaca buku, mengambil kursus pada universitas lokal ataupun mengikuti pertemuan profesional.
- Visual presentations
Pelatihan dengan mengunakan televisi, film, video, atau presentasi.
- Conferences dan discussion
Pelatihan ini biasa digunakan untuk pengambilan keputusan agar peserta dapat belajar satu dengan yang Iainnya.
- Teleconferencing
Pelatihan dengan menggunakan satelit yang membuat pelatih dan peserta dapat berada di tempat yang berbeda dalam waktu bersamaan.
- Case studies
Pelatihan yang biasanya digunakan dalam kelas bisnis atau teknologi yang mendorong peserta untuk memecahkan masalah atau studi kasus yang diberikan.
- Role-playing
Pelatihan untuk mengkondisikan peserta pada suatu permasalahan tertentu dan bertindak dalam peran tertentu. Peserta harus dapat menyelesaikan permasalahan seolah-olah terlibat langsung di dalamnya.
- Simulation
Pelatihan yang menciptakan kondisi belajar yang mirip dengan kondisi pekerjaan. Pelatihan ini digunakan untuk belajar secara teknikal dan belajar dari pengalaman praktik langsung.
- Programmed instruction
Merupakan aplikasi prinsip dalam kondisi operasional, biasanya menggunakan komputer.
- Computer-based training
Merupakan program pelatihan yang diharapkan mempunyai hubungan interaktif antara komputer dan peserta. Di pelatihan ini, peserta diminta untuk merespon secara langsung selama proses belajar.
- Laboratory training
Pelatihan ini terdiri dari kelompok-kelompok diskusi yang tak beraturan. Kemudian, peserta diminta untuk mengungkapkan perasaan mereka antara satu dengan yang lain. Tujuan pelatihan ini adalah menciptakan kewaspadaan dan meningkatkan sensitivitas terhadap perilaku dan perasaan orang lain maupun dalam kelompok.
- Programmed group exercise
Pelatihan yang melibatkan peserta untuk bekerja sama dalam memecahkan suatu permasalahan. Program pelatihan kerja disusun berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) , Standar Internasional dan/atau Standar Khusus. SKKNI sendiri disusun berdasarkan kebutuhan lapangan usaha yang sekurang-kurangnya memuat kompetensi teknis, pengetahuan, dan sikap kerja.
Baca juga:
Lembaga Pelatihan Kerja menurut Undang-Undang
Sumber:
Indonesia. Undang – Undang No. 13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja
Indonesia. Peraturan Pemerintah No.31 tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional