Apa saja yang dimaksud dengan hak kepemilikan bagi perempuan?
Menurut hukum internasional, perempuan memiliki hak kepemilikan yang sama dengan laki-laki. Ini berlaku untuk barang bergerak dan tidak bergerak. Namun, di banyak negara di dunia, hak kepemilikan perempuan dibatasi oleh norma-norma, tradisi keagamaan, adat sosial dan undang-undang.
Mengapa hak kepemilikan bagi perempuan itu penting?
Suatu Negara tidak dapat berkembang, kecuali jika perempuan diberikan hak milik. Menurut PBB, setiap 1 dari 4 negara berkembang memiliki undang-undang yang menghalangi perempuan untuk mempunyai hak kepemilikan akan harta suatu barang/tanah/properti. Hak kepemilikan bagi perempuan mengedepankan kesetaraan gender, yang akhirnya mengarah pada pembangunan. Kurangnya hak-hak ini menyebabkan banyaknya pengangguran bagi perempuan dan membuat hidup mereka menjadi tidak layak.
Oleh karena itulah, hak milik bagi perempuan itu penting, karena ini merupakan dasar bagi keamanan ekonomi perempuan, status sosial dan hukum, dan kadang-kadang kelangsungan hidup mereka. . Perempuan di Indonesia memiliki hak hukum untuk akses ke properti, tanah dan memiliki akses ke pinjaman bank dan kredit, meskipun terkadang masih terdapat diskriminasi di beberapa bagian contohnya: suami berhak untuk memiliki nomor pajak pribadi, sedangkan istri harus dimasukkan nomor pajak mereka dalam catatan suami.
Kepemilikan memberdayakan perempuan dan memberikan penghasilan dan perasaan aman. Kurangnya hak milik juga menghasilkan kekerasan domestik rumah tangga.
Apa isu lain terkait dengan hak kepemilikan bagi perempuan?
Sama halnya dengan masalah hak asasi manusia, hak milik bagi perempuan terkait dengan praktek diskriminasi gender, kontrol gender atas sumber daya ekonomi, hak untuk bekerja dan kekerasan domestik atau kekerasan terhadap perempuan.
Pemberian hak milik bagi perempuan berarti penurunan akan ancaman diskriminasi, kekerasan domestik dan pelanggaran HAM lainnya. Pemberian hak milik bagi perempuan juga memiliki dampak positif pada partisipasi politik dan pemberdayaan perempuan.
Adakah peraturan internasional yang mengatur mengenai hak milik bagi perempuan?
Hukum Internasional tentang hak asasi manusia mengatur mengenai perlindungan yang sama terhadap hak milik dari laki-laki dan perempuan. Hak kekayaan dan hak kepemilikan sebenarnya adalah hak asasi manusia. Hak perempuan atas tanah dan properti menjadi hak asasi manusia, hal ini juga terkait dengan standar hidup yang layak, hak atas perumahan dan kebebasan dari penggusuran paksa. Hak-hak ini dijamin dalam peraturan internasional berikut :
Peraturan Internasional/ Konvensi |
Pasal |
Isi |
Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia |
17 |
Setiap orang berhak untuk memiliki properti sendiri maupun bersama orang lain. Tidak seorangpun dapat secara sewenang-wenang kehilangan kepemilikannya. |
Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan |
13-16 |
Negara-negara peserta wajib melakukan langkah-tindak yang diperlukan untuk menghapus diskriminasi terhadap perempuan dalam bidang ekonomi dan kehidupan sosial untuk menjamin, atas dasar kesetaraan laki-laki dan perempuan, hak-hak yang sama. Wajib memperhatikan masalah-masalah khusus yang dihadapi oleh perempuan pedesaan dan peran penting perempuan pedesaan dalam mempertahankan kelangsungan hidup ekonomi keluarganya. Wajib memberikan kepada perempuan persamaan hak dengan laki-laki di muka hokum. Negara-negara peserta wajib melakukan langkah-tindak yang tepat untuk menghapus diskriminasi terhadap perempuan dalam semua urusan yang berhubungan dengan perkawinan dan hubungan keluarga |
Apa yang menyebabkan pelanggaran hak kepemilikan perempuan?
Faktor-faktor fundamental seperti hukum diskriminatif dan adat istiadat tradisional, sikap berprasangka terhadap hak milik perempuan, pemerintah yang tak acuh dan sistem pengadilan yang tidak efisien merupakan factor-faktor penyebab adanya pelanggaran hak milik bagi perempuan. Para perempuan yang menyatakan hak milik mereka disebut "serakah".
Apa konsekuensi dari pelanggaran hak kepemilikan perempuan?
Pelanggaran ini membuat perempuan tergantung pada laki-laki. Mereka tetap miskin dan tidak diperlakukan sama dengan laki-laki. Mereka harus hidup dalam kondisi hidup yang hina dan selalu di risiko kekerasan baik di rumah orang tua mereka dan mertua. Konsekuensi utama dari pelanggaran adalah bahwa negara tidak bisa berkembang.
Apa manfaat hak milik bagi perempuan?
Hak kepemilikan memberikan banyak manfaat bagi perempuan dan keluarga mereka termasuk meningkatkan daya tawar perempuan di dalam dan di luar rumah tangga dan suaranya lebih bisa didengar.
Sementara di negara-negara berkembang, orang tua biasanya tergantung pada anak-anak mereka. Anak-anak merawat orang tua jika orang tua mempertahankan kontrol atas aset produktif mereka dan menikmati hak milik. Hak milik yang kuat memberikan ekonomi yang sangat dibutuhkan oleh perempuan dan mereka pun bisa mengambil keputusan apakah mereka hidup dengan orang tua atau suami. Jika mereka tidak memiliki akses terhadap hak milik, mereka tetap tergantung pada orang tua.
Baca Juga