Hai Ibu! Bagaimana #WFH Anda?
Menjalani #wfh (work from home) bagi sebagian orang mungkin terasa menyenangkan, tetapi bagi sebagian lagi mungkin malah terasa makin terbebani, tergantung situasinya. Masing-masing memiliki kesenangan dan tantangan tersendiri saat melakoni #wfh, bagi seorang ibu yang juga merupakan pekerja misalnya.
Kondisi #wfh membuat ibu-ibu pekerja, khususnya dengan anak masih berusia balita, harus semakin pandai untuk dapat “memutar otak” mengatur jadwal dalam melaksanakan peran sebagai ibu, istri, dan pekerja. Komunikasi dengan suami menjadi langkah awal yang harus dilakukan agar dapat sama-sama menjalani #wfh dengan nyaman.
Namun sayang, ada juga kondisi ibu yang agak kurang mendapat dukungan ketika #wfh meski sudah dikomunikasikan dengan suami. Jika kondisinya seperti ini, bagaimana caranya agar ibu tetap dapat menjalani #wfh dengan baik?
Datangkan bantuan dari keluarga
Jika bertempat tinggal dekat atau dengan orang tua, ibu dapat mengomunikasikannya dengan orang tua untuk dapat membantu merawat sang buah hati selama ibu melaksanakan #wfh. Jika orang tua setuju, maka atur lah waktu sebaik mungkin dan bekerja lah seefektif mungkin agar tidak perlu “menitipkan” anak terlalu lama dengan orang tua atau pun anggota keluarga lainnya.
Beri kelonggaran
Jika memang tidak ada bala bantuan, maka ibu dengan anak yang masih balita, harus dapat lebih fleksibel dalam mengurus anak. Seperti, ketika ibu mulai membuka laptop, berikan lah anak waktu yang sedikit lebih luang untuk screentime. Tapi, jangan terlalu lama ya, bu. Batasi waktu bekerja ibu misalnya 2 jam, maka screentime anak juga 2 jam. Dan, jangan lupa untuk mengunggah aplikasi mainan atau tontonan yang sesuai usia anak balita.
Gunakan waktu istirahat anak
Jika memang anak tidak mau dilepas atau ditinggal sama sekali. Ada baiknya, ibu bekerja ketika anak sudah tertidur, seperti manfaatkan waktu tidur siang anak, untuk ibu dapat melakukan #wfh. Atau, jam malam, ketika anak sudah tertidur malam, baru lah ibu dapat mulai bekerja #wfh. Memang tidak mudah ya, ibu, tapi tetap semangat.
Komunikasikan dengan rekan kerja atau pimpinan
Di masa #wfh saat ini, jangan sungkan untuk mengomunikasikan kondisi ibu. Jika memang belum bisa memulai #wfh, ibu dapat mengabarkannya ke rekan kerja atau pimpinan. Tapi, ingat ibu, ketika sudah #wfh usahakan lah yang terbaik dan penuhi tugas-tugas dengan baik, agar ketika ibu meminta izin di lain kesempatan akan mudah diberikannya lagi.
Lebih ketat waktu
Agar #wfh dapat dilakukan ontime, bangun pagi dapat menjadi kunci. Jadi, sebelum jadwal #wfh dimulai, ibu dapat menyiapkan sarapan bagi keluarga terlebih dahulu, beres-beres rumah, dan mengurus anak. Setelah itu, ketatkan waktu bekerja. Usahakan selesaikan pekerjaan #wfh di hari itu juga agar tugas tidak menumpuk.