Sebagai seorang ibu tentunya kita menginginkan yang terbaik untuk anak, salah satunya termasuk memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan. Akan tetapi sebagai ibu bekerja, tantangan-tantangan untuk menyusui semakin bertambah. Apa saja tantangan ibu bekerja dalam menyusui ASI eksklusif 6 bulan bagi bayinya? Bagaimana cara kita menghadapi tantangan-tantangan tersebut? Gajimu memberikan jawabannya.
1. Mobilitas kerja yang tinggi
Mobilitas kerja yang terlalu tinggi bisa menyulitkan kegiatan menyusui. Tidak memungkinkan bagi ibu bekerja untuk mengambil banyak jam lembur untuk urusan pekerjaan atau banyak bekerja di luar kantor yang lingkungannya bisa membahayakan produksi ASI.
Tips yang bisa digunakan adalah :
- Mencari tahu apakah lingkungan pekerjaan dapat mempengaruhi kesehatan Ibu ataupun produksi ASI? Misal, pekerjaan mengharuskan kita untuk bersentuhan dengan zat kimia, polusi udara, atau tertular penyakit dari pasien. Jika ya, ajukan mutasi bagian untuk sementara.
- Jika Ibu tetap diharuskan bekerja, ekstra waspada dan lakukan tindakan preventif seperti lebih sering cuci tangan, mengenakan masker, minum air kemasan (jika kantor di kawasan industri yang airnya kemungkinan tercemar) dan menjaga stamina tubuh.
2. Dinas Keluar kota atau keluar negeri.
Apabila Ibu bekerja sebagai jurnalis, coordinator tur atau purchasing manajer, dinas keluar kota/keluar negeri sudah merupakan suatu keharusan.
Tips untuk menyelesaikan masalah ini adalah :
- Mendelegasikan tugas dinas kepada junior atau asisten
- Membawa anak beserta pengasuhnya dalam perjalanan dinas
- Pilihan terakhir, tetap berangkat namun pastikan persediaan ASI cukup selama Ibu tidak ada dan selama dinas tetap memerah.
3. Tidak ada ruang menyusui di kantor.
Masih banyak kantor yang tidak menyediakan ruang menyusui yang tidak memadai bagi Ibu menyusui. Yang ada hanya toilet yang tidak higienis dan ruang sholat yang sempit. Lalu dimana tempat Ibu bisa memerah/memompa?
Cara mengatasinya:
- Jadikan mobil pribadi Anda sebagai "ruang menyusui". Tutup jendela, sisakan sedikit ruang agar udara bisa keluar (lebih baik apabila disertai dengan tirai/horden mobil), nyalakan AC, pasang musik dan perahlah ASI setelah cuci tangan dulu.
- Alternatif lain yaitu dengan menggunakan ruang rapat yang kosong atau Anda bisa meminjam rumah/apartemen teman yang bisa ditempuh dengan jalan kaki dari kantor.
4. Jarak kantor dengan rumah jauh.
Pulang pergi kerja menghabiskan waktu 4 jam atau 1-2 kali waktu perah. Bagaimana jika payudara bengkak di jalan? Bagaimana jika ASI perah yang disimpan keburu rusak?
Cara mengatasinya:
- Mencari lokasi memerah di perjalanan (seperti ruang menyusui di mal)
- Seperti yang sudah dikemukakan sebelumnya, jadikan mobil sebagai "ruang menyusui"
- Agar ASI yang diperah tetap baik, beli cooler box yang muat minimal 5 bungkus ASI.
Apabila Anda ingin mengetahui informasi lebih lanjut mengenai hak-hak pekerja perempuan di antaranya hak cuti hamil, hak cuti haid, hak menyusui. Anda dapat berkunjung ke halaman : Hak Maternal