Workshop Advokasi Berbasis Data Jawa Tengah 2023

Workshop Advokasi Berbasis Data Jawa Tengah
Semarang, 29 September - 1 Oktober 2023

 

Serikat Pekerja/Serikat Buruh diberi mandat utama yakni untuk memperjuangkan, melindungi, dan membela kepentingan dan kesejahteraan pekerja/buruh beserta keluarganya. Salah satu jalan mewujudkannya yaitu melalui advokasi/pembelaan; mengubah kebijakan/aturan dan kondisi kerja yang selama ini dianggap tidak menguntungkan bagi pekerja. Program Makin Terang berupaya memperkuat advokasi SP/SB yang telah berjalan selama ini, dengan advokasi berbasis data atau menjadikan data serta bukti objektif sebagai landasan advokasi.

Dengan semangat itulah, Workshop Advokasi Berbasis Data dilaksanakan untuk pimpinan SP/SB tingkat pabrik anggota SPN, TSK SPSI, dan Garteks, pada 29-30 September - 1 Oktober 2023, di Semarang, Jawa Tengah. 26 peserta yang hadir berasal dari pabrik garmen, tekstil, dan alas kaki yang merupakan responden Survei Kelayakan Kerja di tahun 2022. Mereka akan diajak menyusun langkah advokasi yang diperlukan sesuai kondisi kerja di pabriknya yang tergambar dalam hasil survei. 

 

HARI PERTAMA, 29 SEPTEMBER 2023

Hari pertama workshop dibuka dengan pengenalan program Makin Terang oleh Andina Ramadhani dari Gajimu, perkenalan peserta, dan kesepakatan aturan sepanjang kegiatan. Kegiatan berlanjut dengan sesi diskusi "Serikat Pekerja/Serikat Buruh Sejati" yang difasilitasi oleh Biko dari TURC. ‘Sejati’ yang dimaksud setidaknya mempunyai ciri independen demokratis, berkelanjutan, dan didirikan serta dijalankan oleh dan untuk buruh sendiri.

SP/SB tidak hanya mampu untuk menciptakan aturan perburuhan yang berpihak pada kepentingan kelas buruh di tingkat pabrik tetapi juga hukum perburuhan nasional. Perannya sebagai wadah penyeimbang dari relasi timpang antara pekerja dan pengusaha. Salah satu peserta menyebut serikat buruh yang ‘ditakuti’ oleh perusahaan adalah serikat dengan persatuan yang tinggi: solid, bersatu, untuk menjadi lebih kuat.

Di sesi diskusi, para peserta juga saling berbagi tentang kesadaran anggota pada pembayaran iuran serikat yang sering disebut COS (Check Off System). Kesadaran pada iuran turut membantu anggota merasa memiliki organisasi dan bagi pengurus sebagai dukungan konkret anggota pada perjuangan kolektif serikat, sehingga peruntukannya pun memiliki tanggung jawab moral dan tak disalahgunakan.

Biko 2.jpg

Sesi berikutnya, Ichsan dari TURC mengajak peserta membahas perundingan kolektif yang dimaknai secara meluas dan historis. Dalam artian itu, perundingan kolektif secara historis sudah terjadi sebelum adanya instrumen hukum baik berupa aturan perundang-undangan maupun konvensi internasional. Karena itu, ketiadaan aturan hukum di dalam perundingan kolektif atau perundingan PKB harusnya tidak jadi masalah. Perundingan kolektif, dalam berbagai bentuk, dapat jadi wadah dalam mengadvokasikan permasalahan–permasalahan yang ada di perusahaan.

Di sesi diskusi, peserta melemparkan pertanyaan penting terkait PKB: mungkinkah sejumlah serikat buruh menyepakati PKB yang sama untuk sejumlah perusahaan. Dalam parktiknya, Ichsan dari TURC menjawab, PKB dapat diterapkan di satu kawasan, seperti perusahaan Nikomas Gemilang dan PKB PT IMIP Morowali.

Perundingan Bersama.jpg

Menutup hari pertama, Tuti dari LBH Semarang menyampaikan pentingnya penggunaan data dalam advokasi. Tuti mengajak peserta untuk mengenali perbedaan data dan informasi, jenis data, dan tahapan-tahapan dan strategi advokasi. Serta pengalaman LBH Semarang dalam mempraktekan advokasi berbasis data. 

Salah satu peserta workshop membagikan pengalamannya dalam mengadvokasi kecelakaan kerja anggotanya. Mereka mulai langkah advokasi dari mencari informasi, mewancarai korban dan saksi, mengamankan bukti, hingga mendampingi korban mendapatkan JKK BPJS hingga sembuh. Melalui diskusi pada sesi ini, peserta diharapkan akan mendapatkan bekal yang cukup untuk advokasi topik ketenagakerjaan yang belum dipatuhi perusahaanya.

Tuti LBH Semarang.jpg

HARI KEDUA, 30 SEPTEMBER 2023

Setelah peserta mengulas materi hari pertama, Fakhri dari Gajimu memfasilitasi sesi pengenalan website Gajimu dan data Survei Kelayakan Kerja yang akan dijadikan salah satu referensi dalam advokasi. Pada sesi ini, peserta diajak untuk berselancar di website gajimu yang berisi informasi berupa tanya jawab hukum ketenagakerjaan, cek upah, dan info pabrik garmen. Dalam sesi ini, peserta melakukan simulasi untuk mengecek hasil survei kelayakan kerja yang ada di laman info pabrik.

Fakhri - Website.jpg

Melanjutkan sesi sebelumnya, Lydia dari Gajimu mengajak peserta untuk membaca data visual yang terdapat di website Gajimu Garmen. Peserta diajak berselancar menemukan hasil visual data dari survei kelayakan kerja dan laporan bipartit per pabrik. Visual data dibuat dengan lebih rinci memuat beragam pilahan, seperti data berdasarkan organisasi SP/SB, jenis kelamin responden, ketidakpatuhan pada aturan ketenagakerjaan, hingga topik perundingan yang sering dibahas di perundingan bipartit. Selain itu, peserta juga dapat memantau hasil dari Polling Prioritas Pekerja atau WorkersPriorityPoll yang tersaji pada website. 

Lydia Visual.jpg

Sesi selanjutnya, Venda dari TURC mengenalkan bengkel kerja sebagai alat dalam pemetaan kondisi kerja dan rencana hingga strategi advokasi permasalahan di tiap kelompok perusahaan. Setelah memahami penggunaannya, peserta melakukan diskusi kelompok untuk memetakan kondisi kerja yang bermasalah di pabriknya untuk kemudian menentukan rencana kerja advokasi yang dinilai paling mendesak untuk dilakukan oleh SP/SB-nya. Dalam proses diskusi, peserta ditemani oleh para fasilitator yakni para interviewer program yang diwakili oleh Budi Triandiyanto dan Satya Utama, serta tim program Makin Terang dari Gajimu dan TURC.

Venda Bengkel Kerja.jpg

 

HARI KETIGA, 1 SEPTEMBER 2023

Hari ketiga atau hari terakhir, peserta menyampaikan hasil diskusi kelompok pemetaan dan penyusunan rencana kerja advokasi di tiap pabrik. Sebagian besar memilih rencana advokasi mendorong penyediaan fasilitas pendukung kerja, seperti klinik, ruang laktasi, dsb. Pada sesi ini, sesama peserta dapat saling memberikan tanggapan dan masukan dari rencana advokasi yang dipresentasikan. Seluruh rencana advokasi dan jadwal pelaksanaannya menjadi rencana tindak lanjut pasca workshop. RTL ini sebagai komitmen bersama sekaligus usaha memantau perkembangan aksi advokasi SP/SB di tiap pabrik. 

Setelah penyusunan RTL, workshop ditutup oleh Ichsan dari TURC dengan rangkuman workshop, pengisian tes untuk mengukur pemahaman peserta pada materi yang disampaikan, umpan balik untuk perbaikan workshop selanjutnya, dan foto bersama

Data-Driven Advoacy Central Java.png

Baca juga:
FAQ Workshop Advokasi Berbasis Data
FAQ Workshop Penyusunan Perjanjian Kerja Bersama
FAQ Program Makin Terang
Workshop Penyusunan PKB Banten 2023
Workshop Penyusunan PKB Cirebon 2023
Workshop Advokasi Berbasis Data Jawa Barat 2023
Workshop Interviewer 2023

Loading...