Sudahkah Anda Mendapat Cuti Tahunan?
Pekerja berhak mendapat cuti tahunan sebanyak 12 hari kerja. Berapa lama cuti tahunan Anda?
Pekerja berhak mendapat cuti tahunan sebanyak 12 hari kerja. Berapa lama cuti tahunan Anda?
CUTI TAHUNAN DAN CUTI BERBAYAR DI SEKTOR GARMEN
HARI LIBUR NASIONAL DAN ISTIRAHAT MINGGUAN DI SEKTOR GARMEN
Cuti tahunan adalah periode waktu istirahat/cuti di mana pekerja tetap mendapatkan upah yang dapat digunakan oleh pekerja untuk keperluan apapun sesuai keinginan dan kebutuhannya.
Ya. Pasal 79 ayat (1) huruf b dan ayat (3) Undang-undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (UU 13/2003) jo. Undang-undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU 11/2020) menyebut: pengusaha wajib memberi cuti. Cuti yang wajib diberikan kepada pekerja/buruh, yaitu cuti tahunan, paling sedikit 12 (dua belas) hari kerja setelah pekerja/buruh yang bersangkutan bekerja selama 12 (dua belas) bulan secara terus menerus dan pelaksanaan cuti tahunan tersebut diatur dalam Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan atau Perjanjian Kerja Bersama.
Hak cuti tahunan dapat diambil setelah pekerja bekerja selama 12 bulan secara terus menerus. Atau artinya pekerja baru dapat menikmati hak cuti tahunannya pada bulan ke-13 setelah ia mulai bekerja. Perusahaan juga dapat mengatur pelaksanaan cuti tahunan dalam Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan atau Perjanjian Kerja Bersama, selama tidak melanggar hak cuti tahunan dari pekerja (tidak kurang dari 12 hari kerja dalam 1 tahun).
Cuti bersama adalah pengambilan cuti tahunan yang dilakukan bersama-sama atas himbauan atau instruksi Pemerintah karena adanya hari libur Nasional. Hari cuti bersama ini ditetapkan sebagai libur resmi oleh Pemerintah..
Ya. Peraturan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Nomor B.70/M.NAKER/PHIJSK-SES/V/2018 Tentang Pelaksanaan Cuti Bersama Pada Perusahaan. Surat Edaran ini menegaskan bahwa cuti bersama merupakan bagian dari cuti tahunan.
Boleh. Pekerja yang bekerja pada hari-hari cuti bersama sesuai Surat Keputusan Bersama 3 Menteri tentang Hari-hari Libur Nasional dan Cuti Bersama, hak cuti tahunannya tidak berkurang dan kepadanya dibayarkan upah kerja lembur karena bekerja pada hari libur resmi (pasal 85 ayat (3) UU 13/2003). Sebaliknya apabila pekerja mengambil cuti bersama, maka hak cuti tahunannya akan dikurangi.
Selain tidak boleh memotong upah dan hak cuti pekerja, peraturan perundang-undangan juga menegaskan pekerja tidak wajib bekerja di hari-hari tersebut. Maka bagi pekerja yang bekerja di hari libur mingguan, libur Nasional, atau libur resmi yang dinyatakan sebagai cuti bersama, pengusaha diwajibkan untuk membayar upah kerja lembur (pasal 85 ayat (3) UU 13/2003).
Lebih lanjut perhitungan upah kerja lembur pada hari libur mingguan dan hari libur nasional tertuang dalam pasal 31 ayat (2) dan (3) Peraturan Pemerintah Nomor 35 tahun 2021 tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja (PP 35/2021)
Pasal 79 ayat (4) UU 13/2003 jo. UU 11/2020 menyebutkan bahwa pelaksanaan waktu istirahat tahunan diatur dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama (PKB). Ini berarti pengaturan mengenai apakah cuti tahunan boleh diambil secara mendadak atau tidaknya, bergantung pada perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau PKB tempat pekerja yang bersangkutan bekerja.
Untuk perusahaan yang memiliki banyak pekerja, mungkin kegiatan produksi bisa tetap berjalan dengan baik bila ada pekerja mengambil cuti mendadak. Namun bila jumlah pekerjanya terbatas, perusahaan tentu harus mengatur supaya proses produksi tidak terganggu dan dapat tetap berjalan. Jadi, pengaturan cuti bergantung pada kondisi masing-masing perusahaan garmen.
Tidak ada ketentuan dalam UU Ketenagakerjaan yang mengatur adanya kompensasi (berupa uang) sebagai penggantian cuti tahunan yang tidak diambil oleh pekerja (baik sebagian maupun seluruhnya). Artinya, kalau pekerja telah diberi kesempatan untuk cuti dan tidak ada kesepakatan untuk penggantian sejumlah uang, maka jika tidak diambil, hak cuti pekerja yang bersangkutan gugur dengan sendirinya.
Ya. Pasal 156 ayat (4) huruf a UU 13/2003 yang mengatur kompensasi PHK, mengenal adanya uang penggantian hak yang berupa cuti tahunan yang belum diambil dan belum gugur. Atau penggantian cuti tahunan (berupa uang) bagi pekerja yang putus hubungan kerjanya.
Ya. Dalam pasal 93 ayat (4) UU 13/2003 disebutkan bahwa pekerja berhak atas cuti tidak masuk kerja/berhalangan hadir karena alasan penting dan tetap dibayar penuh. Alasan/keperluan penting tersebut mencakup :
Pemerintah akan mengumumkan hari libur Nasional dan cuti bersama setiap tahunnya. Pada 12 September 2023, pemerintah menetapkan hari libur nasional dan cuti bersama untuk tahun 2024. Ketetapan ini tercantum dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 855 Tahun 2023, Nomor 3 Tahun 2023, dan Nomor 4 Tahun 2023. SKB tersebut menetapkan bahwa pada tahun 2024 akan ada 16 hari libur nasional dan 7 hari cuti bersama.
Hari Libur Nasional 2024 yang disepakati:
No |
Tanggal |
Hari |
Keterangan |
1
|
1 Januari |
Senin
|
Libur Tahun Baru 2024 Masehi |
2 |
8 Februari |
Kamis |
Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW |
3 |
10 Februari |
Sabtu |
Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili |
4 |
11 Maret |
Senin |
Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1946 |
5 |
29 Maret |
Jumat |
Wafat Isa Al Masih |
6 |
31 Maret |
Minggu |
Hari Paskah |
7 |
10-11 April |
Rabu-Kamis |
Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah |
8 |
1 Mei |
Rabu |
Hari Buruh Internasional |
9 |
9 Mei |
Kamis |
Hari Kenaikan Isa Al Masih |
10 |
23 Mei |
Kamis |
Hari Waisak 2568 BE |
11 |
1 Juni |
Sabtu |
Hari Lahir Pancasila |
12 |
17 Juni |
Senin |
Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah |
13 |
7 Juli |
Minggu |
Tahun Baru Islam 1446 Hijriah |
14 |
17 Agustus |
Sabtu |
Hari Kemerdekaan Republik Indonesia |
15 |
16 September |
Senin |
Maulid Nabi Muhammad SAW |
16 |
25 Desember |
Rabu |
Hari Raya Natal |
Hari Cuti Bersama 2024 yang disepakati:
No |
Tanggal |
Hari |
Keterangan |
1
|
9 Februari |
Jumat
|
Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili |
2 |
12 Maret |
Selasa |
Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1946 |
3 |
8, 9, 12, dan 15 April |
Senin, Selasa, Jumat, dan Senin |
Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah |
4 |
10 Mei |
Jumat |
Kenaikan Isa Al Masih |
5 |
24 Mei |
Jumat |
Hari Raya Waisak |
6 |
18 Juni |
Selasa |
Hari raya Idul Adha 1445 Hijriah |
7 |
26 Desember |
Kamis |
Hari Raya Natal |
Hari Libur Nasional 2025
Pemerintah telah menetapkan hari libur nasional dan cuti bersama tahun 2025. Ketetapan ini tercantum dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor: 1017 Tahun 2024, Nomor 2 Tahun 2024, Nomor 2 Tahun 2024 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2024. Keputusan Bersama 3 (tiga) Menteri tersebut menetapkan bahwa pada tahun 2023 terdapat Hari Libur Nasional sebanyak 17 (tujuh belas) hari dan 10 hari cuti bersama.
Hari Libur Nasional 2025 yang disepakati:
No |
Tanggal |
Hari |
Keterangan |
1
|
1 Januari |
Rabu
|
Tahun Baru 2025 Masehi |
2 |
27 Januari |
Senin |
Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW |
3 |
29 Januari |
Rabu |
Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili |
4 |
29 Maret |
Sabtu |
Tahun Baru Saka 1947 |
5 |
31 Maret - 1 April |
Senin-Selasa |
Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah |
6 |
18 April |
Jumat |
Wafat Yesus Kristus |
7 |
20 April |
Minggu |
Kebangkitan Yesus Kristus (Paskah) |
8 |
1 Mei |
Kamis |
Hari Buruh Internasional |
9 |
12 Mei |
Senin |
Hari Raya Waisak 2569 BE |
10 |
29 Mei |
Kamis |
Kenaikan Yesus Kristus |
11 |
1 Juni |
Minggu |
Hari Lahir Pancasila |
12 |
6 Juni |
Jumat |
Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah |
13 |
27 Juni |
Jumat |
Tahun Baru Islam 1447 Hijriah |
14 |
17 Agustus |
Minggu |
Hari Kemerdekaan Republik Indonesia |
15 |
5 September |
Jumat |
Maulid Nabi Muhammad SAW |
16 |
25 Desember |
Kamis |
Hari Raya Natal |
Hari Cuti Bersama 2025 yang disepakati:
No |
Tanggal |
Hari |
Keterangan |
1
|
28 Januari |
Selasa
|
Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili |
2 |
28 Maret |
Jumat |
Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947 |
3 |
2, 3, 4, dan 7 April |
Rabu, Kamis, Jumat, dan Senin |
Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah |
4 |
13 Mei |
Selasa |
Hari Raya Waisak |
5 |
30 Mei |
Jumat |
Kenaikan Yesus Kristus |
6 |
9 Juni |
Senin |
Hari raya Idul Adha 1446 Hijriah |
7 |
26 Desember |
Jumat |
Hari Raya Natal |
Boleh. Pada dasarnya perusahaan wajib memberi waktu istirahat mingguan kepada karyawannya, 1 (satu) hari untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu atau 2 (dua) hari untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu. Undang-undang Ketenagakerjaan tidak mengatur secara rinci hari istirahat mingguan tersebut harus jatuh pada hari apa.
Jika sebuah perusahaan garmen melakukan pelanggaran atas hak cuti, maka pekerja dapat melakukan langkah sebagai berikut: