Workshop Advokasi Berbasis Data Jawa Barat 2023

Workshop Advokasi Berbasis Data Jawa Barat
Bandung, 9-11 Juni 2023

 

Dengan mandat untuk mewakilkan kepentingan anggota, serikat buruh bertugas untuk terus mendorong peningkatan kerja dan penghidupan anggota pekerja. Salah satu jalan mewujudkannya yaitu melalui advokasi. Advokasi sendiri merupakan upaya sistematis untuk mengubah kebijakan, kondisi, atau hukum yang selama ini dianggap tidak menguntungkan pihak yang rentan.

Dalam perkembangannya, penggunaan data dalam advokasi semakin kuat dan dibutuhkan. Oleh karena itu, advokasi berbasis data hadir untuk memperkuat landasan advokasi. Dengan adanya data, bukti-bukti objektif dapat dihasilkan, sehingga langkah advokasi menjadi lebih terpercaya. Selain itu, pemanfaatan data dalam advokasi membantu memetakan masalah secara lebih komprehensif dan sistematis.

Dengan semangat itulah, Workshop Advokasi Berbasis Data dilaksanakan untuk pimpinan serikat buruh di tingkat pabrik garmen, tekstil, dan alas kaki pada 9-11 Juni 2023, di Bandung, Jawa Barat. Workshop ini dihadiri oleh 32 peserta dari tiga serikat buruh mitra program Makin Terang: SPN, TSK-SPSI, dan FSB Garteks, yang merupakan responden Survei Kelayakan Kerja di tahun 2022

Diharapakan workshop dapat membantu peserta merefleksikan kondisi kerja yang tergambar dalam hasil survei. Dengan merefleksikan data, peserta dapat menajamkan ulang pengalaman dan kemampuan advokasi organisasinya.

 

HARI PERTAMA, 9 JUNI 2023

Hari pertama workshop dibuka dengan pengenalan program Makin Terang oleh Lydia Hamid dari Gajimu, perkenalan peserta, dan orientasi workshop. Kegiatan berlanjut dengan sesi "SP/SB Sejati" yang difasilitasi oleh Rita Tambunan dari Mondiaal FNV. ‘Sejati’ yang dimaksud setidaknya mempunyai ciri independen demokratis, berkelanjutan, dan didirikan serta dijalankan oleh dan untuk buruh sendiri. SP/SB tidak hanya mampu untuk mencipta aturan perburuhan yang berpihak pada kepentingan kelas buruh di tingkat pabrik tetapi juga hukum perburuhan nasional. Dalam paparannya, Rita menyampaikan perjalanan SP/SB di Indonesia dari masa ke masa yang mengantarkan pelajaran penting pengorganisiran buruh yang sejati.

Foto 1.png

foto 2.png

 

Sesi berikutnya, Riefqy Zulfikar dari TURC mengajak peserta membahas perundingan kolektif yang dimaknai secara meluas. Dalam artian itu, perundingan kolektif secara natural sudah terjadi sebelum adanya instrumen hukum baik berupa aturan perundang-undangan maupun konvensi internasional. Karena itu, ketiadaan aturan hukum di dalam perundingan kolektif bersama atau perundingan PKB harusnya tidak jadi masalah.

Menutup hari pertama, Riefqy Zulfikar menyampaikan tujuan, ruang lingkup, alur advokasi, dan siapa saja pelaku advokasi. Dalam sesi ini peserta juga membagikan pengalaman advokasi organisasinya.


foto 3.png

 

HARI KEDUA, 10 JUNI 2023

Di hari kedua, materi data dan informasi disampaikan oleh Venda Pratama dari TURC. Sesi ini ditujukan agar peserta dapat memahami penggunaan data dan informasi terkhusus untuk advokasi. Pertama, data dan informasi membantu memahami realitas kondisi kerja. Kedua, menemukan akar masalah. Ketiga, membantu dalam kampanye dan propaganda. Dalam advokasi di tingkat pabrik, peserta dapat menggunakan data sekunder antara lain yang dihasilkan dalam program ini yakni survei kelayakan kerja dan polling prioritas pekerja atau workers priority poll. Demikian juga sumber data yang diperkenalkan oleh Muhammad Fakhri dan Andina Ramadhani yang tersedia di website Gajimu: seperti tanya jawab hukum ketenagakerjaan, cek upah, dan info pabrik garmen. Dalam sesi ini, peserta melakukan simulasi untuk mengecek hasil survei kelayakan kerja yang ada di laman info pabrik.

foto 4.png

Melanjutkan sesi sebelumnya, Faisal dari Gajimu mengajak peserta untuk membaca data visual yang terdapat di website Gajimu Garmen. Peserta diajak berselancar menemukan hasil visual data dari survei kelayakan kerja dan laporan bipartit per pabrik. Visual data dibuat dengan lebih rinci memuat beragam pilahan, seperti data berdasarkan organisasi SP/SB, jenis kelamin responden, ketidakpatuhan pada aturan ketenagakerjaan, hingga topik perundingan yang sering dibahas di perundingan bipartit dari survei kelayakan kerja sebelumnya dan juga polling prioritas pekerja atau workers priority poll. 

foto 5.png

Pada akhir sesi hari kedua, peserta melakukan diskusi kelompok untuk memetakan kondisi kerja yang bermasalah di pabriknya untuk kemudian menentukan rencana kerja advokasi yang dinilai paling mendesak untuk dilakukan oleh SP/SB-nya. Dalam proses diskusi yang disebut Bengkel Kerja itu, peserta ditemani oleh para fasilitator yakni para interviewer program, dan tim program Makin Terang dari Gajimu dan TURC.

foto 6.png

HARI KETIGA, 11 JUNI 2023

Hari ketiga atau hari terakhir, peserta menyampaikan hasil diskusi kelompoknya, yakni hasil dari memetakan dan menyusun rencana kerja advokasi di tiap pabrik. Sebagian besar memilih rencana kerja mendorong penyediaan fasilitas klinik di dalam perusahaan. Pada sesi ini, sesama peserta dapat saling memberikan tanggapan dan masukan dari rencana advokasi yang dipresentasikan.

foto 7.png

Sebelum berakhir, Ichsan Syaukani dari TURC mengajak peserta merangkum catatan penting workshop selama tiga hari. Para peserta juga menyampaikan saran dan masukannya, serta berhasil menyusun rencana tindak lanjut pasca workshop antara lain saling berbagi informasi dan berdiskusi secara online melalui whatsapp group dan pertemuan lanjutan membahas rencana kerja.

Foto Terakhir ADB.png

 

Baca juga:

FAQ Workshop Advokasi Berbasis Data
FAQ Workshop Penyusunan Perjanjian Kerja Bersama
FAQ Program Makin Terang
Workshop Penyusunan PKB Banten 2023
Workshop Penyusunan PKB Cirebon 2023
Workshop Interviewer 2023

Loading...