Kaleidoskop 2020 : Kegiatan Program Data Academy

PROGRAM DATA ACADEMY: BENTUK DUKUNGAN BAGI KAWAN SERIKAT DALAM MELAKUKAN DIALOG SOSIAL & ADVOKASI BERBASIS DATA

Pada 2020, Gajimu.com dan TURC bekerja sama dalam menginisiasi Program Data Academy. Program yang diperuntukkan bagi pekerja di sektor garmen, tekstil, sepatu dan alas kaki (TGSL) ini terdiri dari kelas pelatihan dialog sosial dan advokasi berbasiskan data yang digelar secara online dan offline, serta pelaksanaan Survei Kelayakan Kerja dan Pabrik Covid. Dengan ini, harapannya para peserta Data Academy dapat memiliki kemampuan untuk mengumpulkan, mengakses, serta menganalisa data yang tersedia sehingga dapat digunakan dalam proses dialog sosial dan advokasi untuk kondisi kerja yang lebih baik. 

A. Seperti apa pencapaian yang didapat Program Data Academy?

B. Apa sajakah aktivitas yang dilakukan Program Data Academy untuk mencapai beragam capaian tersebut?

C. Apa sajakah tantangan yang dihadapi selama menjalankan Program Data Academy?

D. Testimoni

E. Turut serta dalam program Data Academy

F. Hasil Survey Kelayakan Kerja dan Pabrik COVID-19

 

A. Seperti apa pencapaian yang didapat Program Data Academy?

Selama satu tahun berjalan, meski berlangsung di tengah pandemi, kami bersyukur karena program ini berhasil mencapai beberapa hal penting (output).  Berikut di antaranya:

1. Walau Survei Kelayakan Kerja tidak dapat terlaksana tahun ini dikarenakan pandemi Covid-19, kami mampu mengalihkannya dengan mengadakan Survei Pabrik Covid melalui online, yang hasilnya mencapai 46 pabrik baru disurvei (dikatakan ‘baru’ karena belum pernah mengikuti Survei Kelayakan Kerja). Kemudian, sebanyak 87 pabrik berhasil kembali disurvei untuk Survei Pabrik Covid (‘kembali disurvei’ artinya pabrik yang sudah pernah disurvei Kelayakan Kerja).

2. Yang melegakan adalah hasil Survei Pabrik Covid gelombang I (Mei-Juni 2020) telah berhasil dibuat menjadi sebuah rekomendasi kebijakan (policy brief). Kemudian, policy brief ini telah disampaikan oleh Tim Data Academy dan lima serikat pekerja/buruh ke Ombudsman RI pada Agustus 2020 (lihat lengkapnya di artikel “FGD dan Audiensi Tingkat Nasional”).

3. Sebanyak 51 pekerja dari 18 pabrik sektor TGSL mengikuti Pelatihan Data Academy secara online dan offline (Pelatihan Advokasi Berbasis Data). Ditambah, 33 pekerja dari 17 pabrik TGSL mengikuti Pelatihan Penyusunan PKB (Perjanjian Kerja Bersama)/Workshop PKB.

4. Sebanyak 34 PKB sektor TGSL terkumpul dan telah dianalisa oleh Tim Data Academy. Sementara itu, draft PKB yang dihasilkan dalam Workshop PKB terdiri dari 4 draft PKB baru dan 13 draft PKB yang akan ditingkatkan.

5. Jumlah pabrik yang memperbaiki kondisi kerja berdasarkan hasil Pelatihan Advokasi Berbasis Data, terdiri atas 6 pabrik dengan total pekerja dalam 6 pabrik tersebut sebanyak 21.288. Perbaikan kondisi kerja yang dimaksud mencakup adanya peningkatan fasilitas-fasilitas kesehatan di lingkungan pabrik, upah bagi pekerja yang dirumahkan bertambah (khususnya sejak pandemi berlangsung), THR dinaikkan, dan pekerja yang di-PHK sudah dipekerjakan kembali. 

Pencapaian tersebut tidak mungkin dapat digapai tanpa dukungan dan kerja sama yang baik dari berbagai pihak. Para interviewer, serikat pekerja/buruh, manajemen, dan stakeholder terkait lainnya. Serta tentunya, Tim Data Academy sendiri berupaya untuk saling menguatkan dan mendukung agar program ini tetap dapat berjalan meski ada beberapa strategi dan goal yang harus diadaptasi. Apalagi mengingat di tengah pandemi yang belum tahu kapan berakhir.

Mitra serikat pekerja/buruh Data Academy yang dimaksud, yakni Federasi Serikat Pekerja Tekstil Sandang dan Kulit Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSPTSK SPSI), Serikat Pekerja Nasional (SPN), Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI), Federasi Serikat Buruh Garmen, Kerajinan, Tekstil Kulit dan Sentra Industri Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (FSB Garteks KSBSI), dan Federasi Serikat Pekerja Tekstil, Sandang dan Kulit- Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSPTSK-KSPSI).

 

B. Apa sajakah aktivitas yang dilakukan Program Data Academy untuk mencapai beragam output tersebut?

  • Data Academy Interviewer

Bermula dari kegiatan Survei Kelayakan Kerja yang telah terlebih dahulu dilakukan oleh Gajimu Indonesia (2017-2019), kegiatan ini berhasil dicapai dengan hasil yang baik. Untuk itu, Survei Kelayakan Kerja tetap dilanjutkan dan kemudian dimasukan ke dalam salah satu aktivitas dalam Program Data Academy. 

Sebelum terbentuk ke dalam Data Academy, untuk melaksanakan Survei Kelayakan Kerja, Gajimu Indonesia dibantu oleh perwakilan utusan bersifat lepas dari Serikat Pekerja/Buruh (SP/SB) yang menjadi interviewer atau pihak yang membantu dalam melakukan sosialiasi dan pengumpulan survei Kelayakan Kerja ke pabrik-pabrik Tekstil, Garmen, Sepatu, dan Alas Kaki (TGSL) yang telah ditentukan. 

Kemudian, setelah ke dalam Data Academy, interviewer survei yang dibutuhkan bersifat fulltime. Oleh karena itu, di 2020 lah, Gajimu mulai khusus memiliki tim interviewer sendiri yang tetap berasal dari SP/SB yang bekerja sama dengan Gajimu. Setelah melewati beberapa tahap dalam proses seleksi, akhirnya terpilihlah 9 interviewer Gajimu. Sebelum melaksanakan tugasnya, para interviewer Gajimu diberikan sebuah pelatihan untuk dapat melaksanakan Survei Kelayakan Kerja. Pelatihan tersebut bernama Data Academy Interviewer.

“Di pelatihan ini, selain materi tentang Hukum Perburuhan dan Sensitivitas Gender, para interviewer Data Academy juga dibimbing untuk dapat memahami sepenuhnya tujuan dan substansi Program Data Academy, khususnya dalam pelaksanaan survei Gajimu Garmen,” terang Program Manager Gajimu Indonesia-WageIndicator Foundation Nadia Pralitasari.

Nadia menambahkan, peserta pelatihan diharapkan dapat familiar dengan metodologi yang digunakan dalam program Gajimu Garmen dan dapat menggunakan Survei Kelayakan Kerja dan saat ini Survei Pabrik Covid sebagai instrumen pengumpulan data yang dapat digunakan untuk melakukan dialog sosial tingkat perusahaan.

“Selain itu, peserta pelatihan mampu melakukan pelaporan, dan memonitor perkembangan dialog sosial berbasis data yang dilakukan di pabrik yang telah disurvei,” papar Nadia.

Pelatihan bagi Interviewer Data Academy telah berlangsung pada 9-12 Maret 2020 di Jakarta, di saat pandemi Covid-19 belum tersebar masif dan belum diberlakukannya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). 

  • Data Academy Serikat Pekerja/Serikat Buruh di Tingkat Pabrik

Selain menggelar pelatihan Data Academy Interviewer, terdapat pula pelatihan Data Academy bagi kawan-kawan Serikat PekerjaSerikat Buruh di tingkat pabrik TGSL (Tekstil, Garmen, Sepatu, dan Alas Kaki) yang terseleksi. Pelatihan Advokasi Berbasis Data ini telah digelar sebanyak tiga kali, yang terbagi di area Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Sebanyak 51 pekerja TGSL dari 18 pabrik mengikuti kegiatan ini.

Di Jakarta berlangsung pada 27-30 Juli 2020, Banten pada 27-30 Agustus 2020, dan Jawa Barat pada 14-18 Oktober 2020. Pelatihan ini terdiri dari 8 modul pembelajaran. Beberapa di antaranya, modul pembelajaran Hukum Perburuhan, Sensitivitas Gender, Mengakses dan Menggunakan Data Publik, Membuat Database Kasus, serta simulasi Dialog Sosial Berbasis Data

“Melalui pelatihan ini, kami mengharapkan para pengurus PUK dapat mengembangkan pengetahuannya terkait keterampilan membangun dialog sosial berbasis data sehingga peserta dapat mendorong perubahan kondisi kerja. Semoga peserta dapat memahami konsep dialog sosial dan prasyarat efektif dialog sosial,” tegas Program Manager Data Academy TURC (Trade Union Rights Center) Didit Saleh.

  • Kunjungan Pabrik Peserta Data Academy

Selain menyelenggarakan pelatihan dan survei, Tim Data Academy juga melakukan kunjungan ke pabrik-pabrik peserta pelatihan dalam rangka berdiskusi terkait konsultasi advokasi penanganan masalah yang sedang dihadapi para rekan pekerja di pabriknya. Beberapa pabrik yang telah dikunjungi Tim Data Academy, yaitu PT Victory Ching Luh, PT Golden Garment Indonesia, PT Master Wovenindo Label, PT Ching Luh, dan PT Hings Subur pada Agustus dan September 2020. 

  • FGD dan Audiensi Tingkat Nasional

Kemudian, juga bersama-sama serikat pekerja yang telah bekerja sama dengan Data Academy, aktif melakukan focus group discussion (FGD) dan audiensi tingkat Nasional dalam membahas hal terkait isu ketenagakerjaan. Salah satunya, ketika menindaklanjuti hasil survei dampak Covid-19 (Survei Pabrik Covid-19) terhadap pekerja TGSL dengan melakukan audiensi ke Ombudsman Indonesia pada 19 Agustus 2020. Audiensi ini diterima oleh Alamsyah Saragih selaku Komisioner Ombudsman Republik Indonesia.

Tujuan audiensi saat itu adalah meminta dukungan Ombudsman RI untuk membuka data-data perusahaan penerima dana insentif dampak Covid-19 dari pemerintah, sehingga perusahaan tersebut dapat dilacak dan diaudit secara transparan. Dengan demikian, perusahaan yang diketahui telah menerima dana insentif tersebut tidak dengan mudahnya memutuskan hubungan kerja dengan para pekerjanya karena pandemi Covid-19.

  • Pelatihan Penyusunan Perjanjian Kerja Bersama (PKB)/Workshop PKB

Kegiatan Workshop PKB digelar sebagai kelanjutan dari Pelatihan Advokasi Berbasis Data yang sudah dilaksanakan sebelumnya di 3 (tiga) Provinsi, yakni Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Kegiatan yang telah terlaksana pada 29 Oktober - 2 November ini bertujuan untuk:

  1. Meningkatkan kapasitas Serikat Pekerja (SP) di level pabrik dalam penyusunan PKB berbasis data.
  2. Memberikan ruang bagi serikat pekerja di level nasional dan atau praktisi dari serikat pekerja, serta interviewer untuk berbagi pengetahuan dengan serikat pekerja di level pabrik. 

Total peserta workshop sebanyak 33 pengurus SP/SB dari 17 pabrik. Workshop PKB juga sudah menghasilkan 4 draft PKB baru dan 13 draft PKB yang akan ditingkatkan. Di tahun ini pula, sebanyak 34 PKB sektor TGSL telah terkumpul dan dianalisa oleh Tim Data Academy. Lebih lengkap tentang Database PKB dapat mengakses https://gajimu.com/pekerjaan-yanglayak/perjanjian-kerja-bersama-basis-data

  • Akademi Pekerja Perempuan

Dalam pemberdayaan pekerja perempuan, khususnya di sektor TGSL, Program Data Academy menggelar kegiatan “Akademi Pekerja Perempuan” pada 25 – 26 November 2020 di Jakarta. Jumlah peserta yang mengikuti akademi ini sebanyak 16 pekerja perempuan yang berasal dari pabrik TGSL yang ada di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.

Adapun tujuan kegiatan Akademi Pekerja Perempuan, salah satunya adalah meningkatkan kapasitas pekerja perempuan terutama dalam memahami, menganalisis, dan melakukan advokasi isu pekerja perempuan di pabrik. Hasil yang didapat dari kegiatan akademi ini adalah terbentuknya policy brief untuk memperjuangkan hak-hak pekerja perempuan di sektor TGSL dan Komite Pekerja Perempuan TGSL lintas SP/SB dan pabrik. 

Kemudian, sebagai kelanjutan kegiatan akademi tersebut, pada 22 Desember 2020 dilaksanakan Webinar Pekerja Perempuan dengan tujuan:

  • Meningkatkan kapasitas pekerja perempuan perihal isu pekerja perempuan.
  • Menyampaikan hasil survei kondisi pekerja pada masa pandemi Covid-19.
  • Memberikan policy brief hasil Akademi Pekerja Perempuan kepada perwakilan Kementerian Ketenagakerjaan dan Kantor Staf Presiden.

Kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi ruang belajar bagi pekerja perempuan lintas serikat dan pabrik.

 

C. Apa sajakah tantangan yang dihadapi selama menjalankan Program Data Academy?

Secara keseluruhan program ini berjalan dengan baik atas dukungan penuh dari segenap stakeholder terkait. Namun, tak dipungkiri tantangan atau halangan pasti dialami. Tantangannya bukan hanya karena pandemi Covid-19 yang kemudian menghadirkan keputusan yang membatasi berbagai macam kegiatan tatap muka berlangsung. Tetapi juga, kemampuan para peserta pelatihan yang terbatas dari segi digital, seperti penggunaan laptop, aplikasi pembelajaran jarak jauh, dan cara browsing di internet untuk mencari berbagai informasi terkait ketenagakerjaan.  

Meski demikian, bukan berarti tak ada solusinya. Ketika pelatihan offline berlangsung (dengan tetap menerapkan protokol kesehatan), Tim Data Academy membagi tim co-fasilitator yang bertugas sebagai pendamping para peserta untuk menjelaskan dan membimbing ketika menggunakan laptop dan browsing informasi di internet. Selain itu, kami juga menghadirkan grup Whatsapp (WA) sebagai upaya menjaga dan menjalin komunikasi dengan para peserta. Sehingga ketika sebelum, sedang, dan setelah pelatihan ketika peserta mengalami kesulitan tetap dapat kami bantu arahkan. 

Begitu juga dengan pelaksanaan Survei Kelayakan Kerja Gajimu yang seharusnya tahun ini kembali dilaksanakan, karena pandemi tidak bisa dilakukan. Hingga akhirnya, kami mengalihkan survei tersebut menjadi Survei Pabrik Covid (sektor TGSL) yang dilakukan secara online. Survei ini memperlihatkan hasil terkait tentang berapa pekerja tetap dan kontrak yang di-PHK karena pandemi, jumlah jam kerja, dan upah yang berkurang bahkan tidak dibayarkan. Hasil survei inilah yang kemudian membuat kami melakukan Focus Group Discussion dan audiensi ke Ombudsman RI untuk memperjuangkan hak-hak kawan pekerja di sektor TGSL. 

 

D. Testimoni

Jalannya Program Data Academy dengan penuh kelancaran selama 2020 ini, tak lepas dari dukungan kawan-kawan dari serikat pekerja yang telah bekerja sama dengan Gajimu.com. Begitu pun dukungan dari banyaknya anggota masing-masing serikat pekerja/buruh yang telah meluangkan waktu untuk turut serta dalam segenap pelatihan dan acara lainnya yang digelar Gajimu.com.

Kemudian, para manajemen pabrik yang telah mengizinkan karyawannya untuk ikut serta dalam kegiatan Data Academy, baik melakukan survei dan pelatihan. Tak lepas pula dari Trade Union Right Center (TURC) sebagai partner utama dalam penyelenggaraan program ini. Dan, tentunya para interviewer Gajimu.com yang sangat membantu dalam pelaksanaan Survei Kelayakan Kerja dan Pabrik Covid Data Academy. 

“Secara umum Program Data Academy cukup baik dan sangat bermanfaat bagi kemajuan organisasi. Bahkan, lebih jauh dapat meningkatkan kapasitas para pengurus di level dasar. Kedepannya, kami berharap di 2021, Data Academy masih tetap eksis dan lebih meningkatkan lagi kualitas pelatihan sehingga kawan-kawan pekerja, khususnya di sektor TGSL kedepannya bisa lebih mandiri dalam mengerjakan program pelatihan yang sudah didapat dari pelatihan Data Academy,” papar Iwan Kusmawan SH, Ketua Bidang Hubungan Internasional SPN (Serikat Pekerja Nasional).

Senada dengan Pak Iwan, Pak Mitra perwakilan F.SP.TSK-K.SPSI (Federasi Serikat Pekerja Tekstil Sandang dan Kulit Serikat Pekerja Seluruh Indonesia) yang bergabung sebagai interviewer Gajimu menyampaikan sehubungan dengan apa yang telah didapatkan dari hasil pelatihan sebagai interviewer Data Academy untuk Survei Kelayakan Kerja dan Pabrik Covid sangatlah penting dan bermanfaat.

“Khususnya bagi pengurus dan anggota serikat pekerja di tingkat perusahaan. Karena selama ini jika di perusahaan ada permasalahan atau perselisihan, pada saat perundingan bipartit, posisi pekerja sangat terlihat lemah karena jarang didukung dengan data yang akurat. Inilah yang didapatkan dari pelatihan Data Academy tentang bagaimana mengelola dan menggunakan data sebagai alat penguat yang akurat dalam melakukan advokasi/dialog sosial antara pekerja dengan manajemen,” terang Pak Mitra.

Kemudian, Ibu Anissa Eka (Icha) salah satu pengurus PUK (Pimpinan Unit Kerja) PT Master Wovenindo Label, yang menjadi peserta Pelatihan PUK Data Academy Jakarta menyampaikan, dirinya merasa bangga dapat menjadi bagian dari pelatihan ini dan berterima kasih atas semua dukungan dari teman-teman Data Academy. 

 

E. TURUT SERTA DALAM PROGRAM DATA ACADEMY

Program Data Academy akan kembali berlangsung di 2021. Untuk itu, bagi Anda, serikat pekerja/buruh, manajemen pabrik, dan brand, yang ingin turut serta disurvei dan/ bergabung menjadi peserta Pelatihan Data Academy dapat menghubungi Tim Data Academy ke alamat e-mail : gajimu@wageindicator.org.

 

F. Hasil Survey Kelayakan Kerja dan Pabrik COVID-19

Untuk mengetahui lebih lanjut terkait kegiatan Survei Kelayakan Kerja yang dilakukan oleh program Data Academy, Anda dapat mengunjungi tautan berikut ini:

Untuk mengetahui lebih lanjut terkait kegiatan Survei Pabrik Covid yang dilakukan oleh program Data Academy, Anda dapat mengunjungi tautan berikut ini:

Pelajari lebih jauh apa itu program Data Academy

 

Loading...