Akademi Pekerja Perempuan - Oktober 2021
Akademi Pekerja Perempuan (APP) merupakan salah satu kegiatan dari program kolaborasi Data Academy (Gajimu-TURC). Di tahun 2021, APP telah terlaksana pada tanggal 8-10 Oktober yang dihadiri oleh 35 peserta perempuan dari 18 pabrik. Mereka berasal dari pabrik tekstil, garment, dan alas kaki (TGSL) yang berada di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Banten.
Materi pertama diisi dengan sesi sharing yang dipandu oleh seorang psikolog bernama Laurentia Maria. Laurentia mengajak peserta untuk dapat menceritakan pengalaman pribadi (pengalaman baik maupun buruk) peserta sehubungan dengan peran dan posisinya sebagai perempuan baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, organisasi serikat buruh, dan lingkungan kerja. Sesi ini bermaksud membuka kesadaran pekerja pada bentuk-bentuk Kekerasan Berbasis Gender (KBG). Menariknya dalam sesi ini, terbuka fakta bahwa sebagian besar peserta mengalami KBG khususnya Kekerasan dalam Rumah Tangga. Pengalaman inilah yang memotivasi mereka untuk memperbaiki kondisi hidup perempuan melalui gerakan SP/SB.
Dilanjutkan kemudian dengan sesi Kesetaraan dan Sensitivitas Gender yang dibawakan oleh Andi Misbahul Pratiwi. Andi mengajak peserta memahami seks dan gender. Dimana gender bukanlah permasalahan perempuan saja tetapi terkait sikap, peran, tanggung jawab, fungsi, hak, dan perilaku yang melekat pada diri laki laki maupun perempuan akibat bentukan budaya atau lingkungan masyarakat tempat individu itu tumbuh dan dibesarkan. Dimana pembedaan gender dapat menimbulkan perlakuan yang tidak proporsional dan merugikan salah satu jenis kelamin. Perempuan merupakan jenis kelamin yang seringkali mengalami pembedaan dan perlakuan yang merugikan tersebut. Bahkan perempuan pekerja mengalami kekerasan ganda baik ia sebagai perempuan maupun sebagai pekerja perempuan.
Setelah memahami gender dan bentuk-bentuk KBG di dunia kerja, peserta juga dibekali dengan peraturan perundangan-undangan maupun instrumen perburuhan internasional (Konvensi ILO) yang memberi perlindungan bagi kerja perempuan. Narasumber dalam sesi ini yakni Rizki Amalia Fathikhah dari TURC. Perlindungan tersebut antara lain: cuti haid, cuti melahirkan, cuti gugur kandungan, fasilitas dan kesempatan menyusui/memerah ASI, larangan mempekerjakan pekerja perempuan hamil pada kondisi berbahaya dan perlindungan dari kekerasan dan pelecehan di Dunia Kerja.
Sebagai penutup Elly Rosita Silaban, Presiden Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI), juga hadir mengisi materi terkait teknik bernegosiasi. Elly merupakan Presiden perempuan pertama di KSBSI. Ia menyampaikan strategi negosiasi sebagai komunikasi antara dua orang atau lebih dimana kedua belah pihak bertujuan untuk mencapai solusi yang disepakati bersama dan bermanfaat untuk kedua belah pihak. Oleh karenanya buruh harus meyakini berada dalam posisi yang seimbang dengan perusahaan. Kemahiran Teknik Negosiasi penting dimiliki karena merupakan kegiatan yang sering dilakukan dalam kegiatan sehari-hari dalam kehidupan bermasyarakat, khususnya di tempat kerja. Perempuan juga penting menguasai teknik ini mengingat posisinya yang sering dianggap tidak penting.
Di sela-sela sesi yang menarik ini, peserta juga mengadakan malam keakraban, dimana peserta di dalam kelompoknya masing-masing menampilkan gerak tari, paduan suara, dan seni peran yang menampilkan peran perempuan dalam dunia kerja dan aktivitas sehari-hari.
Pada akhir pelatihan, peserta menyampaikan apresiasinya pada materi serta acara-acara yang berlangsung sepanjang pelatihan. Peserta juga berharap peningkatan kapasitas yang didapatkannya ini tidak berhenti pada pelatihan ini saja namun dapat berlangsung terus melalui grup di media sosial untuk saling berbagi khususnya terkait permasalahan pekerja perempuan di tempat kerja.
Tertarik mengikuti pelatihan Data Academy? Atau ingin menggunakan kurikulum pelatihan kami? Hubungi tim Data Academy di gajimu@wageindicator.org untuk mengetahui lebih jauh syarat dan ketentuannya.